Perusahaan tersebut membuat lubang-lubang di tanah untuk tempat pencelupan kain yang masyarakat jaman dahulu menyabutnya nilorejo. Dari tempat penyablonan inilah awal mula berdirinya desa yang pada awalnya didirikan di nilorejo. tidak jauh dari tempat tersebut terdapat perusahaan penggilingan dan gudang padi yang terletak di dusun Jetis Kulon.
Dari lokasi penggilingan padi
tersebutlah nama Desa Jetis muncul. Desa Jetis resmi
didirikan di Dusun Jetis Kulon dengan seorang pemimpin oleh seorang Kepala Desa
yang masyarakat sekitar menyebutnya Mbah Demang. Pada tahun 70an kepemimpinan
Mbah Demang digantikan oleh Bapak Taryoko. Pada saat Desa Jetis dipimpin oleh
Bapak Taryoko, atas perintah Kepala Desa yang baru tersebut, Desa Jetis dipindahkan
ke dusun Gempol Rejo. Pemindahan lokasi
Kantor Desa Jetis tersebut dengan alasan tempat yang berada di tengah-tengah,
mudah di akses dari segala arah dan strategis. Sehingga masyarakat lebih mudah
dalam mengakses ke Kantor Desa.
Saat ini mungkin sudah tidak bisa
dijumpai lagi peninggalan-peninngalan awal berdirinya Desa jetis seperti
lubang-lubang pencelupan kain dan perusahaan penggilingan padi. Lokasi bekas lubang-lubang pencelupan kain
yang bernama nilorejo sekarang dijadikan Dusun yang bernama Dusun Nilorejo. Namun masyarakat sekitar yang umurnya lebih
dari 70 tahun masih bisa meriwayatkan awal mula berdirinya Desa Jetis.
Desa Jetis sendiri terdiri dari 12 dusun
yaitu Dusun Jetis Wetan, Dusun Jetis Kulon, Dusun Grumbul Sawit, Dusul Gempol,
Dusun Balong, Dusun Pungkuk, Dusun Wates, Dusun Gerdu, Dusun Sambirejo, Dusun
Kamplok, Dusun Berjo, Dusun Nilorejo.
Periode jabatan Kepala Desa
Jetis sebagai berikut :
1.
Mbah Demang
2.
Taryoko
3.
Damang
4.
Warno (2x
menjabat)
5.
Nur Wibowo S.T
0 komentar:
Posting Komentar